Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 22:14:29【Resep】242 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(8)
Sebelumnya: Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan
Selanjutnya: BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
Artikel Terkait
- Program MBG di Banjarmasin telah menyasar 66 ribu penerima manfaat
- Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad
- 8 ragam kuliner khas Halloween dari berbagai negara dan tradisinya
- Bertemu Presiden Korsel Lee, Prabowo puji K
- PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan
- BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani
- Berburu mineral strategis, langkah Indonesia kuasai teknologi
- Tragedi di kuil India selatan: 9 tewas dalam kerumunan padat massa
- Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG
- Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad
Resep Populer
Rekomendasi

Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam

Melihat dapur SPPG Polda Kalsel yang inovatif

Sudinsos Jaktim bantu penyintas kebakaran di Kebon Pala

Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal

Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia

BGN: Penerima manfaat MBG berpotensi tembus 40 juta akhir Oktober

Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik

Serial Zomvivor Thailand tayang di Netflix, tambah wakil Asia Tenggara